Begitu bodohnya aku menganggapi candaan yang dilontarkan sahabatku itu.
Jelas sudah senyum yang tersungging di bibirmu mengisyaratkan bahwa kau paham sesungguhnya tingkah aneh ku merupakan pertanda bahwa rasa itu masih ada.
Ya, mungkin memang begitulah adanya saat itu.
Rasa meluluhkan logika
Ternyata oh ternyata
Usaha ku untuk membuat perasaan itu luruh sama sekali tak berarti saat aku dihadapkan pada senyum manismu.
Sungguh aku sama sekali tak mau terlihat menyukaimu, mengagumimu.
Karena semuanya tentangmu masih teka-teki bagiku
Nyatanya Kau begitu menarik bagi ku, kau terlalu menantang
Karena terlalu banyak hal yang tidakku ketahui tentangmu
sampai tak hentinya aku merindumu
dan sangat ingin tahu sedang apa dan bagaimana sekarang kehidupanmu.
Keangkuhan mu,
Aku paham betul kepenatan dalam hidupmu yang sengaja kau tutupi dengan tawa lepas mu,
itu semua kebohongan hidup yang selalu kau umbar, bukan?
Tak mau dikasihani? Baiklah, siapa yang akan mengasihani mu?
Tak ada.
Tak usah berbesar kepala aku akan berusaha mati-matian untukmu. Jelas tidak.
Seberapa sakitmu kehilangan, hidup itu nyata dan menantang kehidupan itu, bodoh.
Kau terlalu sombong untuk mengakui kalau kau sungguh membutuhkan orang lain.
Baiklah, aku mengakui bahwa paragraph diatas hanya prediksiku tentangmu karena tak pernah sekalipun kau ceritai aku tentang masalahmu,
Hanya kekacauanmulah yang nampak dari raut wajahmu dan seketika menghapus rona manis yang sering kunikmati dari wajahmu,
Dan saat itulah dimana aku tak berani sedikitpun berada didekatmu
Namun jika suatu saat nanti kau memperlihatkan kelemahanmu dihadapanku
maka tak akan aku alihkan lagi pandanganku hanya untuk melihatmu.
Karena sesungguhnya aku hanya bisa memandang satu arah jika objeknya terlalu manis sepertimu.
Lihatlah penjelasan diatas!
Bohong, kebohongan besar jika aku selalu bilang sudah tak ada perasaan padamu.
Karena sesungguhnya keangkuhanku - untuk menerima kenyataan bahwa kau terlalu sibuk dengan hidup dan kepenatan hidupmu-lah yang membuat aku menguatkan hati, tak ada lagi kemungkinan bagiku.
Kalau begitu Tuhan, ijinkan aku jatuhcinta lagi, yang sedalam ini, kepada orang yang tepat dan kemungkinan untuk menjalani hidup bersamaku, menggapai asa dan cita yang kuimpikan.
# Terimakasih karena telah cerdas dalam menanggapi note ini, :)
diambil dari note nya my BF Susi Dariah "31 agustus 2012 "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar