hingga waktu mengundang nya bersama sejuta paradigma itu
lambat laun rasa nya sulit ku dekap ilustrasi mu
perlahan ragapun merenggang
mendekap canda dalam ilusi sendiri
menggapai dimensi mu sesaat dalam pekat
aku masih di situ
menunggu senja untuk berbagia cerita bersama
menunggu gerimis ini reda untuk memayungimu di sana
tapi rotasi bumi rasa nya terlalu cepat..semua berlalu seiring derasnya hujan
melontar sendu dalam nada-nada rindu
semua kata yang belum sempat terucap ,
sebuah rasa yang belum sempat terlukis
kanvas kita masih putih padahal semua warna sudah kita campur dalam genggaman
entah dinding yang mana yang membuat kita terasa semakin enyah
atau mungkin hujan ini memang mengundang kabut ?? yang membuat aku atau kamu kalap menikmati segelas kopi dan lupa tentang pagi tadi
Hingga semua asa ini benar-benar hangus
dan aku masih di situ
tanpa sadar bayang ku kau dekap
aku lelap dalam sejuta harap yang kau tawarkan
tapi kau melangkah ....LAGI !!!
namun bodoh nya aku , tetap di situ dengan balutan senyum
dengan tetesan air mata yang terbawa deras nya hujan
dengan senyum yang menutupi pelangi
kemudian reda...
aku beranjak hendak melangkah menuju duniaku
namun mawar itu berseri seiring embun yang membuat nya terlihat semakin cantik
patahkan langkahku
ilusi itu jelas tanpa dimensi ,
kamu di situ . apa untuk menunggu ku ???
kami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar