Tuhan ...
rasanya remuk redam semua penantian ku
terkadang dan seringkali kata melangkah jauh sebelum hati menuturkan arahnya
tak ada sedu sedan ini
panorama angan yang mewujud seperti sebuah lilin di tengah gemerlap ibu kota
seperti semerbak wangi di tengah hamparan sedap malam
tuhan ...
rasanya aku ingin benar-benar berada dalam pelukmu
pergi mengembara dalam pengembaraan asing yang tak bertepi
menutup jendela kehidupan
menepis semua mimpi dalam rongga dada yang tersendak
hampir mati melebut bersama buih ombak
tuhan...
aku jera .
tuhan ...
aku.. aku... aku...
aku beku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar