Ketegangan fisik, psikologis, dan lingkungan yang mendera kita naik empat kali lipat dibandingkan 30 tahun yang lalu. Banyak penyebab stres di masa modern ini melekat dalam gaya hidup kita sehingga efeknya tidak kita sadari, lambat dan sangat merugikan.
Saya butuh tidur lagi…
Biasanya, hal pertama yang kita pikirkan saat mendengar tentang rasa lelah adalah tidur – atau kurangnya tidur. Namun sering kali masalahnya bukanlah kuantitas tetapi kualitas tidur kita. Banyak di antara kita yang tidak memprioritaskan tidur yang sebenarnya berperan penting untuk mengembalikan energi kita yang hilang.
Satu hal yang tak pernah tidur…
Dulu, dunia seakan-akan ikut tertidur saat malam tiba. Tapi sekarang dengan sistem komunikasi dan informasi yang tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu, baik melalui Blackberry, laptop, ponsel, atau kesemua perangkat ini, kita akan selalu bisa terhubung dan siap siaga.
Teknologi modern bukannya menghemat waktu malah membuat kita melakukan jauh lebih banyak lagi. Sebelumnya....semua orang berpikir bahwa penemuan mesin akan bermanfaat bagi kita karena mesin akan bisa menggantikan kita dalam mengerjakan banyak hal dan kita punya lebih banyak waktu untuk bersantai dan relaks. Kenyataannya, kita malah lebih stres dan merasa lelah, karena kita telah dibebaskan untuk melakukan lebih banyak hal dan tak ada lagi alasan untuk tak dapat lagi menyelesaikan suatu pekerjaan. Dunia modern ‘terperangkap dalam ketergesa-gesaan’ dan kita sering kali tidak menyadari dampaknya bagi kesehatan, hubungan, dan lingkungan kita.
Saya bekerja, karena itulah saya ada
Kita bekerja untuk berbagai alasan: untuk bertahan hidup; untuk membayar utang; untuk pemenuhan kebutuhan kreatif dan intelektual; untuk mencapai status, kesempatan atau mendapatkan kebebasan. Tapi apakah kita benar-benar harus bekerja sekeras ini?
Beberapa penyebab stres memang ada yang berada di luar kendali kita.
Kita selalu memiliki tenggat waktu, tanggung jawab dan ambisi. Namun jika kita selalu merasa lelah, atau terburu-buru menjalani hidup, kita mungkin perlu bertanya pada diri sendiri: berapa banyak dari kehidupan kita yang merupakan pilihan kita sendiri?
Cara meminimalkan rasa lelah
Atur kecepatan Anda. Jangan abaikan perasaan menganggu yang meminta Anda untuk menenangkan diri.
Jauhkan diri dari dunia luar. Belajarlah untuk hidup tanpa perangkat seluler, Blackberry, Internet selama beberapa jam.
Berhubungan dengan orang lain. Prioritaskan waktu dengan orang-orang tercinta dan dengan diri Anda sendiri.
Meditasi. Hilangkan rasa khawatir, lakukan refleksi, dan proyeksikan pikiran Anda.
Jangan melakukan berbagai hal secara bersamaan. Saat menggunakan otak Anda, fokuskan pada satu aktivitas pada satu waktu.
Jangan lupa makan siang. Dan beristirahatlah sebentar untuk menenangkan tubuh.
Matikan perangkat elektronik. Matikan semua perangkat elektronik pada jam 22.00.
Rayakan akhir tenggat waktu. Sisihkan waktu untuk memberi selamat kepada diri sendiri sebelum melanjutkan ke tugas berikutnya.
Jangan memaksakan diri. Habiskan waktu dengan melakukan hal-hal yang Anda inginkan dan bukannya hal-hal yang menurut orang lain “harus” Anda lakukan.
Latihan pemulihan. Mengeluarkan tenaga, beristirahat, dan memulihkan diri adalah ritme gerakan alami tubuh manusia.
tq www.everydayme.co.id sangat membantu infonya