Selasa, 02 Desember 2014

hujan dan setetes kerinduan

Jalanan menghitam, langit mencekam
Dedaunan menepi
bayu perlahan melontar sepi
tanah merah seketika melebur
basah oleh hujan
rintiknya berarakan menutup mega
namun aku muram
kering oleh kerinduan...
dan seketika hujan memunguti sisa diam kita
memeluknya erat dalam dingin senja
setiap bibir terkunci
namun aku tak bosan menelusuri segurat kata dalam raut wajah mu
karena tujuh kata yang terucap dari tetesan air matamu
adalah pelangi
dan hujan ini adalah kidung bahagia dari untaian kata rindu
hanya untuk mu..
ibu......