Lagi-lagi dan lagi .. bandung menawarkan ragam kecantikannya untuk dikunjungi,
Begitu cepatnya arus informasi di media sosial cukup manjadikan kawasan ini ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Tebing keraton menjadi begitu fenomenal di kalangan warga Bandung juga para traveler luar kota. Menyajikan panorama spektakuler dari ketinggian yang menghadap langsung hutan pinus Taman Juanda dengan gunung Tangkuban Parahu menjadi latar yang menjadikannya begitu sempurna.
Rasa penasaran yang begitu kuat sudah tidak bisa dibendung lagi. Karena cukup dekat dari tempat tinggal, jadi berangkat setelah solat Subuh saja. Hati yang tenang awal dari lancarnya perjalanan.
Tebing Keraton? Yes. Tak berlebihan bila saya mengatakan Tebing Keraton saat ini menjadi tempat wisata yang wajib dikunjungi urang Bandung. Tebing Keraton atau Tebing Karaton adalah sebuah tebing yang terletak di Kampung Cihagerem Puncak, Desa Ciburial, Bandung dan masih termasuk area Tahura Djuanda. By the way, di sini sama sekali tidak ada keraton, lho ya! Masyarakat setempat awalnya mengenal Tebing Keraton ini Pasir (Bukit) Jontor atau Cadas Jontor. Penamaan ini dikarenakan posisi batu tebing yang menjorok ke depan. Namun, ada sebalut kisah mistis dari warga setempat yang bercerita bahwa nama Pasir Jontor berganti menjadi Tebing Keraton karena ada seorang warga yang kesurupan. Lalu arwah penunggu tebing yang merasuki orang itu mengatakan bahwa tempat itu harus diganti namanya menjadi Tebing Keraton. Versi lain mengatakan bahwa tempat ini dinamai Tebing Keraton karena keindahannya. Tebing Karaton artinya adalah Kemegahan Alam. Nah, terserah Anda mau percaya versi cerita yang mana. Hehehe :p
Berbeda dengan Tahura dengan petunjuk arah yang sudah sangat jelas. Tebing Keraton nyaris tanpa petunjuk jalan namun bukan berarti sobat akan sulit menemukannya karena hanya ada jalan satu jalan menuju kesana. Dari Taman Juanda tepatnya gerbang menuju taman juanda kita ke arah utara kemudian belok kanan pada persimpangan pertama. Ikuti terus jalur utama hingga melewati Warung Bandrek kemudian belok kiri pada pertigaan berikutnya. Tanjakan dengan jalan yang cukup rusak menuntut keterampilan berkendara yang memadai.batu-batu kerikil yang dipinggirnya jurang hutam taman juanda, kalau musim hujan lumayan meresahkan karena jalannya masih sangat licin. Hingga akhirnya sampai di perkampungan dengan satu-satunya petunjuk mengarah ke sebelah kiri. Jalan yang semakin sempit hanya cukup untuk dilewati satu mobil.
Tidak jauh dari persimpangan terakhir, siapkan lima ribu rupiah untuk biaya masuk motor. Dari pos ini pemandangan atas bukit sudah bisa dinikmati. Hanya sekitar 5 menit lagi menuju sang primadona. untuk yang takut ketinggian seperti saya, hati-hati karena di tempat ini belum terlalu savety.. masih rada-rada rawan.. belum ada pengamanan, klu jatoh ya... udah .. tamat ! hhhi terus hati-hati juga karena ditempat ini masih kental banget cerita mistisnya, kokon katanya dlu sering ada yang jerit-rerit dari atas tebing entah siapa dan dari mana suaranya... brbrrbrbrb
Senin, 03 November 2014
Sabtu, 01 November 2014
BUKIT MOKO
BANDUNG, kota yang terkenal dengan julukan Paris van Java ini sudah sangat terkenal sebagai daerah tujuan wisata baik domestik ataupun mancanegara. Wisata kuliner dan wisata belanjanya sangat memanjakan para wisatawan. Tak hanya itu, Bandung juga menawarkan berbagai tempat wisata bertema alam yang patut Sobat kunjungi, salah satunya adalah Bukit Moko...
Bukit Moko adalah sebuah tempat dimana kita bisa melihat pemandangan Kota Bandung dari ketinggian. Tempat ini berada pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut, dan menjadi titik tertinggi di Bandung. Jadi, jangan heran jika udara di sini sangat sejuk bahkan cenderung dingin.
Untuk bisa sampai ke Bukit Moko Sobat bisa memilih tiga jalur...
Pertama, lewat jalan Bojong Koneng, jalur ini memiliki jarak yang paling dekat dibandingkan dengan yang lainnya. Namun jalur ini memiliki medan yang cukup menantang dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan lintas alam.
Kedua, Sobat bisa mencoba lewat jalan Cimuncang, jalur yang satu ini memiliki jalan yang sangat berbatu dan berkelok-kelok. Jadi, tidak direkomendasikan lewat jalur ini jika kendaraannya tidak memadai.
Nah, yang ketiga jalur lewat Padasuka, jalur ini bisa dilewati oleh kendaraan bermotor dan sangat direkomendasikan. Jalanannya sudah beraspal walaupun tidak semuanya, tapi masih bisa dilewati oleh kendaraan.
Jika melewati jalur Padasuka, sepanjang perjalanan Sobat akan disuguhkan rumah-rumah warga yang berjejer di sepanjang jalan. Kemudian saat dilanjutkan ke atas, Sobat Djadoel akan menemui tempat yang namanya Caringin Tilu. Di tempat ini kita bisa sedikit beristirahat sambil menikmati sejuknya udara di bawah pohon beringin yang sangat besar sebelum melanjutkan perjalanan.dari caringin tilu kita akan menempuh jarak kurang lebih 2km lagi Untuk dapat mencapai Bukit Moko, Sobat perlu berjalan terus ke atas... terusss Kalau jalannya sudah mentok dan Sobat melihat bangunan kayu yang bernama Warung Daweung, berarti Sobat Djadoel sudah sampai di tujuan.
Selain Sobat bisa melihat pemandangan cekungan Bandung yang dikelilingi oleh gunung-gunung, di Bukit Moko ini juga kita bisa memesan makanan dan minuman di Warung Daweung, satu-satunya warung yang ada di sini. Udara yang dingin dengan anginnya yang cukup kencang dapat dihangatkan dengan makanan atau minuman hangat di Warung Daweung. Makanan atau minuman hangat ini memang paling cocok untuk menemani Sobat ngadaweung (melamun) sambil menikmati indahnya landscape Kota Bandung.Sesampainya dipuncak, benar-benar puas menikmati pemandangan kota Bandung 180 derajat, dari kiri ke kanan. Udara dingin nan sejuk memang menjadikan tempat ini cocok untuk melamun – persis dengan arti daweung, melamun... pokoknya gakan nyesel setelah lelah menikmati perjalanan yang lumayan hhi
Banyak orang yang datang ke sini menjelang malam hari. Selain untuk menghindari cuaca siang yang panas alasan lainnya adalah untuk bisa melihat sunset yang sangat indah. Saat malam tiba, suguhan citylight Kota Bandung yang seperti ratusan bintik-bintik cahaya akan memanjakan mata Sobat Djadoel semua. Bagi Sobat yang belum puas dengan melihat sunset dan citylight, cukup dengan bermalam di sini Sobat Djadoel bisa melihat indahnya matahari terbit dari balik gunung yang mengelilingi Kota Bandung.
Pengalaman melihat citylight, sunset dan sunrise dalam satu tempat inilah yang menjadikan Bukit Moko tujuan wisata yang wajib Sobat kunjungi, terutama bagi pecinta alam. Jadi, Selamat Berpetualang!!!
Bukit Moko adalah sebuah tempat dimana kita bisa melihat pemandangan Kota Bandung dari ketinggian. Tempat ini berada pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut, dan menjadi titik tertinggi di Bandung. Jadi, jangan heran jika udara di sini sangat sejuk bahkan cenderung dingin.
Untuk bisa sampai ke Bukit Moko Sobat bisa memilih tiga jalur...
Pertama, lewat jalan Bojong Koneng, jalur ini memiliki jarak yang paling dekat dibandingkan dengan yang lainnya. Namun jalur ini memiliki medan yang cukup menantang dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan lintas alam.
Kedua, Sobat bisa mencoba lewat jalan Cimuncang, jalur yang satu ini memiliki jalan yang sangat berbatu dan berkelok-kelok. Jadi, tidak direkomendasikan lewat jalur ini jika kendaraannya tidak memadai.
Nah, yang ketiga jalur lewat Padasuka, jalur ini bisa dilewati oleh kendaraan bermotor dan sangat direkomendasikan. Jalanannya sudah beraspal walaupun tidak semuanya, tapi masih bisa dilewati oleh kendaraan.
Jika melewati jalur Padasuka, sepanjang perjalanan Sobat akan disuguhkan rumah-rumah warga yang berjejer di sepanjang jalan. Kemudian saat dilanjutkan ke atas, Sobat Djadoel akan menemui tempat yang namanya Caringin Tilu. Di tempat ini kita bisa sedikit beristirahat sambil menikmati sejuknya udara di bawah pohon beringin yang sangat besar sebelum melanjutkan perjalanan.dari caringin tilu kita akan menempuh jarak kurang lebih 2km lagi Untuk dapat mencapai Bukit Moko, Sobat perlu berjalan terus ke atas... terusss Kalau jalannya sudah mentok dan Sobat melihat bangunan kayu yang bernama Warung Daweung, berarti Sobat Djadoel sudah sampai di tujuan.
Selain Sobat bisa melihat pemandangan cekungan Bandung yang dikelilingi oleh gunung-gunung, di Bukit Moko ini juga kita bisa memesan makanan dan minuman di Warung Daweung, satu-satunya warung yang ada di sini. Udara yang dingin dengan anginnya yang cukup kencang dapat dihangatkan dengan makanan atau minuman hangat di Warung Daweung. Makanan atau minuman hangat ini memang paling cocok untuk menemani Sobat ngadaweung (melamun) sambil menikmati indahnya landscape Kota Bandung.Sesampainya dipuncak, benar-benar puas menikmati pemandangan kota Bandung 180 derajat, dari kiri ke kanan. Udara dingin nan sejuk memang menjadikan tempat ini cocok untuk melamun – persis dengan arti daweung, melamun... pokoknya gakan nyesel setelah lelah menikmati perjalanan yang lumayan hhi
Banyak orang yang datang ke sini menjelang malam hari. Selain untuk menghindari cuaca siang yang panas alasan lainnya adalah untuk bisa melihat sunset yang sangat indah. Saat malam tiba, suguhan citylight Kota Bandung yang seperti ratusan bintik-bintik cahaya akan memanjakan mata Sobat Djadoel semua. Bagi Sobat yang belum puas dengan melihat sunset dan citylight, cukup dengan bermalam di sini Sobat Djadoel bisa melihat indahnya matahari terbit dari balik gunung yang mengelilingi Kota Bandung.
Pengalaman melihat citylight, sunset dan sunrise dalam satu tempat inilah yang menjadikan Bukit Moko tujuan wisata yang wajib Sobat kunjungi, terutama bagi pecinta alam. Jadi, Selamat Berpetualang!!!
Langganan:
Postingan (Atom)